Di era digital yang penuh dengan hiruk pikuk ini, menjangkau pelanggan dan mendorong konversi (transaksi) menjadi kunci utama bagi kelangsungan bisnis.
Dan di tengah lautan informasi yang tak terhingga ini, bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami, Anda membutuhkan strategi jitu untuk menarik perhatian calon pelanggan dan mengantarkan agar membeli produk atau mencoba jasa yang Anda tawarkan.
Tentu sebelum customer bertansaksi dengan Anda, mereka harus melalui perjalanan yang cukup panjang. Di sinilah peran dari funnel marketing.
Bayangkan perjalanan customer harus melalui sebuah corong yang berdiri. Dimana banyak customer akan masuk ke dalam corong, tetapi hanya sepersekian persen yang akhirnya bertransaksi dengan Anda. Hal ini dianalogikan dengan leher corong yang semakin sempit ke bawah, mengartikan semakin sedikit air yang mengalir jatuh ke bawah.
Di sini kita akan sedikit mempelajari tentang perjalanan seorang customer, dari yang awalnya belum tahu mengenai produk atau jasa Anda, sehingga akhirnya melakukan transaksi.
Memahami Tahapan Funnel Marketing
Perjalanan customer bisa dibilang bagaikan sebuah petualangan yang penuh lika-liku. Dan funnel marketing dapat membantu Anda untuk memetakan perjalanan ini, dan membagi tahapannya menjadi lima gerbang utama. Tiap gerbang memiliki strategi tersendiri, dan Anda harus dapat memaksimalkannya. Karena jika Anda berhasil di gerbang pertama, maka dapat mengantarkan customer ke gerbang selanjutnya dengan mulus sampai di gerbang terakhir.
1. Mengenalkan Merk (Brand Awareness)
Pada fase brand awareness, misi Anda adalah memperkenalkan merek, produk, atau layanan kepada semua orang seluas-luasnya, terutama kepada segmen market Anda. Bagai lonceng yang dibunyikan, Anda ingin menarik perhatian mereka dan membangkitkan rasa ingin tahu. Strategi yang tepat di gerbang ini adalah:
- Membuat konten media sosial yang menarik dan informatif: Bagikan tips, trik, dan informasi menarik yang relevan dengan target audiens Anda.
- Memanfaatkan iklan online bertarget: Jangkau calon pelanggan yang tepat dengan iklan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
- Mengoptimalkan SEO website Anda: Pastikan website Anda mudah ditemukan di mesin pencari sehingga lebih banyak orang yang mengetahuinya.
- Berkolaborasi dengan influencer atau media massa: Manfaatkan popularitas influencer atau media massa untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Intinya di gerbang pertama ini Anda berusaha untuk menampilkan informasi tentang produk atau layanan ke semua calon customer yang relevan. Ketika ada yang tertarik, maka mereka akan lanjut ke gerbang kedua.
Baca Juga: Panduan Ringkas Membangun Tim Digital Marketing yang Efektif
2. Edukasi Untuk Memunculkan Minat (Interest)
Di gerbang kedua ini, Anda perlu melangkah lebih jauh dengan membangkitkan minat dan memberikan edukasi tentang produk/layanan Anda. Tunjukkan kepada mereka mengapa Anda adalah solusi yang tepat atas permasalahan mereka.
- Buatlah konten blog yang mendalam dan edukatif: Sajikan informasi yang berharga dan berguna bagi target audiens Anda.
- Tawarkan ebook dan whitepaper gratis: Bagikan panduan, tips, dan informasi menarik dalam format ebook atau whitepaper yang bisa diunduh secara gratis.
- Adakan webinar dan demo produk: Berikan kesempatan kepada calon pelanggan untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk/layanan Anda secara langsung.
- Kirimkan email marketing yang terpersonalisasi: Bangun hubungan yang lebih personal dengan target audiens Anda melalui email marketing yang relevan dan menarik.
Setelah mereka tertarik dan mulai muncul rasa keingintahuan, pasti tetap ada kebimbangan. Oleh karena itu Anda harus memberikan mereka sebuah keyakinan, tepatnya di gerbang selanjutnya.
3. Mengapa Harus Anda? (Consideration)
Di gerbang ketiga ini, Anda mengantarkan calon pelanggan ke tahap pertimbangan. Bantu mereka untuk membandingkan solusi Anda dengan pesaing dan yakinkan mereka bahwa Anda adalah pilihan terbaik.
- Tampilkan studi kasus dan testimonial dari pelanggan yang puas: Buktikan kredibilitas Anda dengan menunjukkan bukti testimoni pelanggan yang telah merasakan manfaat produk/layanan Anda.
- Buatlah perbandingan produk atau layanan Anda dengan pesaing: Bantu calon pelanggan untuk memahami keunggulan dan perbedaan produk/layanan Anda dibandingkan dengan pesaing.
- Tawarkan free trial atau uji coba gratis: Berikan kesempatan kepada calon pelanggan untuk merasakan sendiri pengalaman menggunakan produk/layanan Anda.
- Adakan konsultasi gratis dengan pakar: Tawarkan konsultasi gratis dengan pakar di bidang Anda untuk membantu calon pelanggan dalam mengambil keputusan.
Jika Anda bisa meyakinkan calon customer di tahapan ini dengan baik, tinggal satu gerbang lagi yang harus dilalui. Dimana mereka harus melakukan sebuah action atau tindakan.
4. Membuat Penawaran (Conversion)
Di gerbang keempat ini, Anda berada di ambang pintu konversi atau transaksi. Doronglah calon pelanggan untuk mengambil tindakan yang diinginkan, yakni melakukan pembelian.
- Tawarkan penawaran khusus dan diskon: Berikan insentif yang menarik untuk mendorong konversi, misalkan support/gratis ongkir atau diskon khusus yang berlaku hanya beberapa saat.
- Gunakan jaminan uang kembali: Bangun kepercayaan dengan menawarkan jaminan uang kembali jika pelanggan tidak puas dengan produk/layanan Anda.
- Buatlah Call to Action (CTA) yang jelas dan menarik: Arahkan calon pelanggan dengan jelas apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, misalkan klik tombol WA di bawah untuk chat dengan sales.
5. Membangun Loyalitas dan Retensi (Retention/Loyalty)
Di tahap ini, mereka telah menjadi customer yang telah melakukan transaksi. Setelah melakukan transaksi, bukan berarti gerbang telah tertutup. Karena di gerbang terakhir ini, misi Anda adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang sudah ada. Dorong mereka untuk melakukan pembelian berulang.
- Luncurkan program loyalitas dan reward: Berikan penghargaan kepada pelanggan setia Anda dengan program loyalitas yang menarik dan reward yang menggiurkan.
- Berikan layanan pelanggan yang luar biasa: Ciptakan pengalaman pelanggan yang positif dan berkesan untuk membangun loyalitas.
- Tawarkan konten eksklusif dan penawaran khusus untuk pelanggan setia: Berikan akses eksklusif kepada konten dan penawaran menarik bagi pelanggan setia Anda.
Membangun Funnel Marketing yang Efektif
Bisa dibilang membangun funnel marketing yang efektif bagaikan merajut sebuah permadani yang indah. Tidak bisa tergesa-gesa dan harus melalui langkah yang berliku. Tetapi jika bisa melaluinya, akan menjadi sebuah permadani yang indah dan kuat. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama adalah menentukan tujuan yang ingin Anda capai dengan funnel ini. Apakah Anda ingin meningkatkan penjualan produk baru, mendapatkan lebih banyak leads (prospek), atau meningkatkan brand awareness (kesadaran merek)?
2. Memahami Target Market
Kenali target market Anda dengan baik. Buatlah persona pembeli yang detail untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan perilaku mereka. Setiap produk, pasti memiliki target marketnya tersendiri. Misalkan produk Anda adalah suplemen pelancar ASI, jadi sudah pasti target marketnya adalah calon ibu, ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui. Jangan sampai salah menargetkan, misal ke perempuan remaja.
3. Memilih Saluran Pemasaran yang Tepat
Pilihlah platform yang tepat untuk menjangkau target audiens Anda. Pertimbangkan platform seperti media sosial, email marketing, SEO, iklan online, dan content marketing.
4. Membuat Konten yang Menarik
Buatlah konten yang relevan, informatif, dan menarik untuk setiap tahap funnel. Gunakan berbagai format konten seperti blog post, video, infografis, dan ebook.
5. Mengoptimalkan Konversi
Gunakan CTA (Call to Action) yang jelas dan tawaran yang menarik untuk mendorong konversi. Buatlah halaman landing page yang dioptimalkan untuk konversi. Landing page sendiri sangat mempengaruhi calon customer, tepatnya dalam tahap gerbang ke-3 atau Consideration. Karena di sini Anda akan memberikan penawaran dan berbagai macam hal untuk meyakinkan customer sebelum melakukan transaksi.
6. Melacak dan Menganalisis Data
Pantau kinerja funnel Anda secara berkala dan lakukan penyesuaian yang diperlukan. Jika sama sekali tidak ada transaksi atau konversi, maka Anda bisa mengevaluasi semua tahapan. Apakah sudah dilakukan dengan betul?
Studi Kasus dan Simulasi Dari Funnel Marketing
Perusahaan XYZ berhasil meningkatkan konversi penjualan sebesar 30% dengan menerapkan funnel marketing. Berikut strategi yang mereka gunakan:
- Tahap Awareness: Membangun blog yang berfokus pada topik yang relevan dengan target audiens mereka dan mengoptimalkannya untuk SEO.
- Tahap Interest: Menawarkan ebook gratis yang memberikan informasi berharga tentang solusi mereka.
- Tahap Consideration: Menyediakan demo gratis produk mereka dan studi kasus dari pelanggan yang puas.
- Tahap Conversion: Menawarkan diskon khusus untuk pembelian pertama dan jaminan uang kembali.
- Tahap Retention/Loyalty: Meluncurkan program loyalitas dengan reward menarik dan memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Kesimpulan
Funnel marketing adalah alat yang ampuh untuk meningkatkan konversi dan mencapai tujuan bisnis Anda. Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat membangun funnel marketing yang efektif dan mulai melihat hasil yang nyata.
Yang perlu diingat, funnel marketing adalah proses yang berkelanjutan. Anda perlu terus memantau dan menganalisis data dari tiap tahapan untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan dan mengoptimalkan kinerja funnel Anda.