Siapa yang tidak tahu dengan WhatsApp. Aplikasi perpesanan ini memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, dan menjadi salah satu platform komunikasi yang banyak digunakan.
Tidak heran, para pebisnis memanfaatkan potensinya untuk memasarkan produk dan jasa mereka menggunakan WhatsApp, atau yang dikenal juga dengan WhatsApp marketing.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2023, terdapat 112 juta pengguna WhatsApp di Indonesia. Ini merupakan jumlah pengguna WhatsApp terbanyak ketiga di dunia, setelah India dan Brazil.
Jumlah pengguna WhatsApp di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2020, jumlah pengguna WhatsApp di Indonesia hanya 83 juta. Hal ini dipengaruhi dengan semakin mudahnya orang membeli smartphone, dan tentu menginstal WhatsApp untuk berkomunikasi.
Dengan jumlah pengguna yang besar, tentu WhatsApp marketing menjadi strategi pemasaran yang banyak dipilih dan menjanjikan oleh para pebisnis untuk menjangkau calon pelanggan.
Namun, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari agar strategi WhatsApp marketing Anda berjalan efektif dan tidak berpotensi merugikan bisnis Anda. Kami akan membahasnya secara lengkap di artikel ini.
Apa Itu WhatsApp Marketing?
Singkatnya, WhatsApp marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk menjangkau pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Terdapat beberapa manfaat dari WhatsApp marketing:
1. Meningkatkan Brand Awareness
WhatsApp Marketing dapat membantu bisnis untuk meningkatkan kesadaran merek dengan mengirim pesan-pesan berkala kepada pelanggan.
2. Meningkatkan Penjualan
Dengan menawarkan pesan berisi promo dan diskon khusus kepada pelanggan, dapat membantu bisnis untuk meningkatkan terjadi peluang penjualan.
3. Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Mengingat WhatsApp adalah aplikasi untuk berkomunikasi, maka WhatsApp adalah saran yang paling tepat untuk berkomunikasi dengan pelanggan, apapun itu topiknya. Mulai dari menjawab pertanyaan, memberikan informasi, sampai menerima komplain. Hubungan dengan pelanggan akan tetap terjaga dengan baik.
Selama Anda melakukannya dengan benar, WhatsApp marketing dapat menjadi “senjata” yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Tetapi jika sebaliknya dan Anda melakukan kesalahan, justru akan menjadi bumerang.
Baca Juga: Memahami Copywriting dan Content Writing: Kunci Jualan di Era Digital
Mengapa Harus Menghindari Kesalahan dalam WhatsApp Marketing?
Bagi tiap pengguna, WhatsApp adalah platform yang sangat personal. Di sini mereka dapat berkomunikasi dengan saudara, keluarga atau teman. Tidak sembarang nomor akan disimpan untuk menjadi daftar kontak.
Jadi ketika sebuah nomor baru mengirimkan pesan (dan berisi promosi atau penawaran barang), hampir dipastikan si penerima pesan akan mengabaikan, menghapus, atau sampai memblok nomor tersebut.
Mengapa hal tersebut terjadi? Ada 2 poin utama. Yakni antara pesan yang dikirimkan terlalu “hard selling” atau penawaran produk/jasa langsung, dan kedua adalah semakin banyaknya penipuan online yang terjadi akhir-akhir ini.
Oleh karena itu Anda harus berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan, karena bisa dengan cepat merusak kepercayaan dan citra bisnis Anda. Akibatnya, pelanggan potensial bisa jadi enggan untuk berinteraksi, apalagi sampai melakukan pembelian.
5 Kesalahan WhatsApp Marketing yang Harus Dihindari
Di era digital sekarang ini, WhatsApp menjadi salah satu media utama untuk melakukan promosi produk atau layanan. Masalahnya banyak orang yang tidak mengerti atau menerapkan WhatsApp Marketing dengan tepat. Dengan mengetahui kesalahan yang harus dihindari, Anda bisa lebih berhati-hati. Berikut adalah 5 poin yang jangan dilakukan.
1. Spamming
Ini adalah kesalahan paling fatal dan banyak dilakukan orang dalam menerapkan WhatsApp marketing.
Jangan pernah sekalipun mengirim pesan yang tidak relevan pada pelanggan Anda, apalagi jika dilakukan terlalu sering. Ingat, tidak ada yang suka diganggu dengan pesan promosi yang terus-menerus.
Memang benar pelanggan tersebut pernah membeli produk kita, tapi bukan berarti kita bisa memborbardir mereka dengan promosi dengan harapan mereka akan langsung terjadi penjualan. Justru sebaliknya, mereka akan terganggu. Saat terus-menerus terjadi, langkah yang bisa dilakukan pelanggan adalah mem-blok nomor Anda, dan paling ekstrim adalah me-report atau melaporkan nomor dengan alasan spamming.
Jika hal itu terjadi, tentu kerugian ada di sisi Anda. Nomor diblok berarti Anda tidak bisa berhubungan kembali dengan pelanggan. Dan jika nomor sudah terlalu sering menerima laporan pelanggaran spamming, nomor bisa di-banned atau tidak bisa digunakan sama sekali.
Lalu bagaimana cara untuk menghindarinya?
Relevan dengan Produk
Saat Anda menawarkan promosi misalnya, pastikan relevan dengan produk yang sudah pernah mereka beli. Hal ini berlaku jika bisnis Anda menjual berbagai macam produk. Jadi Anda bisa mengelompokkan pelanggan berdasarkan produk yang mereka beli, lalu kirimkan pesan promosi sesuai dengan produk tersebut.
Maka pelanggan tidak akan merasa terganggu, karena antara promosi dan produk yang telah mereka beli sebelumnya masih berhubungan.
Jangan Terlalu Sering
Tidak ada orang yang senang dikirimi pesan promosi terus-menerus, walaupun penerimanya adalah pelanggan yang pernah membeli produk atau layanan Anda.
Mengirimi pesan promosi seminggu sekali masih termasuk sering. Akan lebih cocok jika Anda mengirimkan pesan bertepatan dengan momen tertentu. Seperti di awal bulan (saat waktunya gajian), atau bertepatan dengan momen tanggal merah, seperti Lebaran misalnya.
2. Membeli Kontak
Membeli kontak adalah praktek yang curang dan tidak etis. Mengapa? Kontak yang dibeli kemungkinan besar tidak tertarik dengan produk atau layanan Anda, sehingga pesan yang Anda kirimkan akan dianggap spam karena tidak relevan dengan penerima. Selain itu, membeli kontak bisa melanggar kebijakan privasi WhatsApp dan berujung pada pemblokiran akun bisnis Anda.
Saat ini banyak sekali pihak yang menjual database berupa nomor WhatsApp dengan harga murah. Cukup ketikkan kata kunci “jual database” di Google, dan akan banyak sekali hasil pencarian yang muncul.
Jangan sekali-sekali untuk membelinya. Karena ada potensi penipuan, dan jika database tersebut benar nomor WhatsApp, sangat besar kemungkinannya tidak relevan dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan.
3. Kurang Responsif
WhatsApp adalah platform komunikasi real-time. Artinya, pelanggan Anda mengharapkan respon yang cepat.
Jika mereka mengajukan pertanyaan atau menyampaikan keluhan melalui WhatsApp, pastikan Anda merespon mereka dengan cepat dan ramah. Lambat merespon bisa membuat pelanggan kecewa dan kemungkinan paling buruk adalah beralih ke kompetitor.
Penting untuk memberikan informasi jam operasional pada pelanggan. Pada WhatsApp Business, Anda bisa mengatur informasi jam operasional, serta mengatur pesan otomatis yang menginformasikan bahwa pesan yang diterima akan segera dibalas saat jam operasional kembali berlangsung.
Pengaturan tersebut bisa membuat pelanggan menerima kondisi dan tidak merasa kecewa. Tapi ketika di jam operasional, jangan sampai slow respon.
4. Mengabaikan Personalisasi
Pelanggan menghargai komunikasi yang personal. Jangan hanya mengirim pesan massal yang sama kepada semua kontak Anda. Luangkan waktu untuk mengelompokkan kontak Anda berdasarkan minat dan kebutuhan mereka. Sehingga Anda bisa membuat pesan yang lebih relevan dan menarik, sehingga meningkatkan peluang konversi.
Pastikan Anda menyebutkan nama pelanggan saat mengirimkan pesan, sehingga mereka akan merasa lebih dekat dan komunikasi tidak berjalan dengan kaku.
5. Menggunakan Bahasa yang Tidak Profesional
WhatsApp memang platform yang lebih personal, namun bukan berarti Anda bisa menggunakan bahasa yang seenaknya. Jaga profesionalisme Anda dengan menggunakan bahasa yang sopan, santun, dan sesuai dengan target pelanggan. Hindari penggunaan kata-kata atau emoji yang berlebihan.
Selain itu hindari juga typo atau penulisan kata, karena terlihat tidak profesional. Kemudian tulis nama pelanggan dengan huruf besar di awalan kata. Terlihat sederhana, tetapi akan terlihat positif di mata pelanggan.
Kesimpulan
WhatsApp marketing bisa menjadi strategi yang ampuh untuk menjangkau pelanggan dan meningkatkan penjualan. Namun, penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas. Dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang matang, Anda bisa memanfaatkan WhatsApp untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan mengembangkan bisnis Anda.