Skip to content

6 Hal Ini Membuat Brand Identity Agar Mudah Diingat

Brand identity merupakan semua komponen yang dibentuk oleh sebuah perusahaan atau bisnis untuk menggambarkan identitas mereka dengan tepat kepada konsumennya. Suatu bisnis dengan brand identity yang kuat akan dengan mudah dikenali oleh banyak individu.

Ada beberapa elemen penting selain logo merek pada suatu bisnis yang harus dimengerti dalam membangun brand & visual identity. Yuk kita simak lebih lanjut apa saja elemen-elemen penting selain logo dalam hal membangun visual branding untuk bisnismu.

1. Tipe Logo

Wordmark

Jenis logo tipe wordmark biasanya hanya mengolah jenis fontnya saja dan tidak memiliki logogram ataupun icon.

Dalam tipe ini, logo sepenuhnya terdiri dari huruf-huruf yang dirancang secara unik, menciptakan identitas yang kuat dan mudah diingat.

Pictorial

Jenis logo ini menggabungkan unsur teks (logotype) dengan ikon atau gambar (logogram) yang mencerminkan identitas merek.

Kamu akan melihat kombinasi antara nama merek yang ditulis dengan jelas dan gambar yang mendukung pesan atau nilai dari merek tersebut.

Abstract

Pada jenis logo ini, terdapat perpaduan antara logotype dan logogram. Namun, perbedaannya terletak analisa yang digunakan untuk mencerminkan visual identity pada sebuah merek agar menciptakan kesan dan identitas yang unik.

Dengan memahami perbedaan antara ketiga jenis logo ini, kamu dapat memilih salah satu yang paling sesuai dengan tujuan dan karakteristik merek atau bisnismu.

2. Supergraphic

“Supergraphic” adalah elemen grafis khusus yang digunakan untuk memperkuat atau menonjolkan ciri khas suatu logo. Elemen ini biasanya berupa kombinasi warna, bentuk, atau motif tertentu yang secara visual mengidentifikasikan merek atau perusahaan dengan sangat kuat.

Contoh penerapan “supergraphic” dapat ditemukan dalam logo Indomaret dan Alfamart. Jika kita melihat logo Indomaret, kita akan memperhatikan penggunaan tiga warna utama: merah, kuning, dan biru.

Baca Juga >>  Kunci Sukses Bisnis Modern: Memahami dan Menerapkan Brand Guidelines yang Efektif

Kombinasi warna ini telah menjadi ciri khas yang kuat bagi Indomaret. Warna merah, kuning, dan biru tersebut tidak hanya berada pada logo, tetapi juga diaplikasikan secara konsisten dalam berbagai elemen branding, seperti interior toko, kemasan produk, hingga iklan.

Alfamart menggunakan kombinasi warna merah, biru, kuning. Supergraphic pada Alfamart cenderung dominan merah yang menjadi identitas pembeda dari Alfamart

Penerapan supergraphic dilakukan dimanapun pada setiap elemen produk untuk menciptakan ikatan visual yang kuat antara merek dan warna-warna yang dimiliki. Supergraphic memiliki fungsi penting utama agar sebuah merek atau bisnis bisa dikenali dan diingat konsumen.

3. Color Scheme

Dalam konteks brand identity, color scheme atau skema warna merujuk pada pilihan-pilihan warna yang dipilih untuk mewakili merek atau perusahaan.

Color scheme ini bukan hanya tentang kombinasi warna yang menarik, tetapi juga harus mempertimbangkan kesesuaian dengan industri atau sektor bisnis tertentu. Contohnya pada penerapan bisnis kuliner, warna yang diberikan akan lebih baik berwarna merah, orange, dan coklat untuk merangsang hormon penambah nafsu makan.

Masing-masing bisnis memiliki karakteristik dan nilai-nilai unik yang dapat diwakili melalui pemilihan warna yang cocok. Contoh sederhana adalah logo Indomaret dengan formula skema warna merah, biru, dan kuning yang dibagi rata. Sedangkan Alfamart lebih dominan pada warna merah dan sedikit untuk warna kuningnya.

Namun color scheme memiliki kode warna, walaupun sesama merah tetapi bisa jadi berbeda dari segi kode warna. Color scheme akan membantu untuk menetapkan standar warna yang konsisten untuk sebuah brand.

Pemilihan skema warna juga harus mempertimbangkan tempat bisnis tersebut akan dipasarkan dan para kompetitornya. Color scheme pada kemasan akan lebih baik jika berbeda dengan kompetitor yang lebih dulu ada di pasar.

Baca Juga >>  10 Cara Memilih Warna Branding Bisnis Yang Tepat

4. Maskot untuk Identitas Merek

Dalam pembentukan brand identity, salah satu elemen yang bisa dipertimbangkan adalah penggunaan maskot. Maskot adalah karakter atau simbol yang digunakan oleh sebuah bisnis sebagai representasi visualnya.

Meskipun tidak wajib, memiliki maskot dapat memberikan manfaat tertentu bagi suatu bisnis, terutama dalam hal untuk dapat diingat oleh para konsumen.

Contoh yang terkenal adalah maskot “Mickey Mouse” dari Disney, yang secara ikonik mewakili merek tersebut, maskot “Ronald” dari McDonald, “Si Domar” dari Indomaret, dan “Colonel Sanders” dari KFC.

5. Struktur Desain Packaging

Industri FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) biasanya membutuhkan struktur desain packaging sebagai visual identity atau brand recognition. Desain kemasan memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan identitas merek.

Contohnya dapat dilihat dari perbandingan antara botol teh Sosro dan botol Pocari Sweat yang menunjukkan bagaimana struktur desain kemasan dapat menjadi ciri khas yang membedakan produk, bahkan tanpa melihat nama merek pada kemasannya.

Pada botol teh Sosro, label kemasan yang ditempatkan di bagian tengah botol dengan logo yang khas dapat memperkuat branding identity mereka. Bentuk botol yang khas ini menjadi ciri khas Sosro yang mudah diingat oleh konsumen.

Sedangkan botol Pocari Sweat memiliki desain yang lebih simple dan modern, sesuai dengan citra produk minuman isotonik yang menyegarkan dan menghidrasi.

Dalam konteks ini, struktur desain kemasan bukan hanya tentang fungsionalitas dalam menjaga produk tetap aman, tetapi juga merupakan alat komunikasi yang kuat dalam menarik target audiens, dan memperkuat brand recognition.

6. Desain Bangunan/Outlet

Dalam konteks brand identity, desain bangunan atau outlet memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan visual identity yang kuat dan membedakan bisnismu dari kompetitor.

Contohnya seperti Holland Bakery dan McDonald’s menunjukkan bagaimana desain bangunan atau outlet dapat menjadi ciri khas merek secara langsung. Holland Bakery dikenal karena desain outletnya yang berbentuk kincir angin sebagai elemen khas.

Bangunan ciri khas Holland Bakery

Setiap kali seseorang melihat kincir angin di outlet Holland Bakery, mereka langsung mengenali merek tersebut. Hal ini menciptakan image visual yang kuat dan membantu merek Holland Bakery selalu diingat konsumen.

Baca Juga >>  Jualan Lebih Laris Pakai Ilmu Branding. Kok Bisa?

Di sisi lain, McDonald’s memiliki ciri khas tulisan huruf “M” di setiap outletnya. Huruf “M” yang besar dan mencolok ini telah menjadi ikon kuat dan terkait erat dengan merek McDonald’s.

Meskipun desain bangunan McDonald’s dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi dan gaya arsitektur setempat, keberadaan huruf “M” ini menjadi elemen yang menghubungkan semua outlet dalam jaringan global McDonald’s. Dengan melihat huruf “M” saja, konsumen dapat dengan mudah mengenali merek dan produk yang ditawarkan.

Dari semua enam penjelasan atribut branding di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi visual identity adalah brand recognition untuk mempermudah sebuah merek atau bisnis ditemukan dan diingat oleh konsumen.

Konsumen biasanya lebih mudah untuk mengingat bentuk visual dari suatu merek atau bisnis dibandingkan kata-kata yang tertera di dalamnya, sehingga penting untuk memperkuat visual identity pada mereka atau bisnismu.

Bijaklah dalam memilih tipe atau elemen mana yang akan kamu gunakan karena enam hal di atas memiliki peran penting dalam membentuk brand identity dan membantu konsumen mengenali produk atau layananmu.

Hubungi Whatsapp Kami