Skip to content

Tren Konsumen 2025: Apa yang Dicari Pelanggan dari Bisnis Lokal?

Bisnis lokal di Bali—dan di Indonesia secara umum—sudah nggak bisa lagi hanya mengandalkan produk bagus dengan harga murah. Tren konsumen 2025 menunjukkan bahwa pembeli semakin pintar, kritis, dan punya banyak pilihan. Mereka bahkan nggak segan pindah ke kompetitor kalau pengalaman belanja nggak sesuai harapan.

Pertanyaannya, apa sih sebenarnya yang dicari konsumen di tahun 2025? Yuk, kita bahas tuntas tren terbaru yang bisa jadi panduan UMKM agar tetap relevan dan semakin dicintai pelanggan.

Konsumen Cari Kecepatan & Kemudahan

Di era serba cepat, orang nggak mau ribet. Tren konsumen 2025 jelas menuntut bisnis menyediakan layanan yang simpel.

  • Proses transaksi → pelanggan lebih suka pembayaran via QRIS, e-wallet, atau transfer instan.

    Konsumen 2025 sudah terbiasa dengan kecepatan teknologi. Mereka nggak mau repot transfer manual atau tanya-tanya nomor rekening. Sistem pembayaran digital seperti QRIS, e-wallet, dan transfer instan jadi pilihan utama karena praktis dan langsung tercatat otomatis.

    UMKM yang masih pakai cara pembayaran rumit berisiko ditinggalkan pelanggan. Dengan menyediakan opsi pembayaran modern, bisnis terlihat lebih profesional dan mengikuti perkembangan zaman.

  • Pengiriman cepat → same-day atau instant delivery jadi standar.

    Belanja online kini bukan cuma soal harga murah, tapi juga soal seberapa cepat barang bisa sampai ke tangan pembeli. Tren konsumen 2025 menunjukkan bahwa same-day delivery bahkan instant delivery akan jadi standar baru.

    Pelanggan lebih rela bayar sedikit lebih mahal untuk pengiriman cepat ketimbang menunggu berhari-hari. Untuk UMKM, bekerja sama dengan kurir lokal atau platform logistik yang fleksibel bisa jadi solusi agar layanan tetap kompetitif.

  • Akses mudah → bisnis lokal yang tampil di Google Maps, Instagram, atau WhatsApp lebih dipercaya.

    Di era digital, keberadaan bisnis secara online sama pentingnya dengan lokasi fisik. Konsumen lebih percaya pada bisnis yang mudah ditemukan di Google Maps, Instagram, atau WhatsApp Business.

    Kalau pelanggan bisa dengan cepat menemukan alamat, nomor kontak, hingga review bisnis, kemungkinan besar mereka akan memilih brand tersebut. Sebaliknya, bisnis yang sulit dicari online cenderung ditinggalkan. Jadi, optimasi profil digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan dalam menghadapi tren konsumen modern.

UMKM bisa mulai dengan pasang QRIS, aktif di Google Business, dan kerja sama dengan kurir lokal.

Baca Juga: Cara Asik Digitalisasi UMKM: Naikin Penjualan Lewat QRIS dan Bayar Cashless

Konsumen Peduli Harga Transparan

Bukan berarti harus jadi yang paling murah, tapi harga harus jelas dari awal. Tren konsumen 2025 menunjukkan orang makin malas dengan istilah “harga rahasia” atau “chat admin dulu”.

  • Tulis harga langsung di menu, website, atau Instagram.

    Di tahun 2025, konsumen semakin mengutamakan transparansi. Mereka ingin tahu harga sejak awal tanpa harus bertanya-tanya dulu. Menyembunyikan harga atau memberi keterangan “DM admin untuk info harga” justru bisa menurunkan kepercayaan.

    Dengan menampilkan harga secara jelas di menu, website, atau akun Instagram, pelanggan merasa lebih nyaman dan yakin untuk membeli. Selain itu, keterbukaan harga juga mempercepat proses keputusan, karena konsumen bisa langsung menyesuaikan dengan budget mereka. Bagi UMKM, strategi ini menunjukkan profesionalisme dan keseriusan dalam berbisnis.

  • Jelaskan biaya tambahan sejak awal, misalnya ongkir atau jasa ekstra.

    Salah satu hal yang paling membuat konsumen kesal adalah adanya biaya tersembunyi di akhir transaksi. Tren konsumen 2025 menuntut kejelasan penuh—mulai dari ongkos kirim, biaya jasa tambahan (misalnya antar-jemput laundry), hingga pajak atau biaya kemasan. Kalau semua informasi itu dijelaskan dari awal, pelanggan merasa dihargai dan tidak takut “dijebak”.

    Bahkan, meskipun total harga jadi lebih tinggi, konsumen akan tetap percaya karena tahu apa yang mereka bayar. UMKM yang berani terbuka dengan biaya tambahan akan lebih disukai daripada bisnis yang tampak murah di awal, tapi ternyata ada banyak tambahan biaya di belakang.

Transparansi bikin pelanggan merasa aman dan nyaman.

Konsumen Ingin Pengalaman Personal

Pelanggan suka merasa diperhatikan. Bahkan hal kecil bisa bikin mereka loyal.

  • Panggil pelanggan tetap dengan namanya.

  • Kirim ucapan selamat ulang tahun lewat WhatsApp bisnis.

  • Beri diskon loyalitas untuk repeat order.

UMKM bisa memanfaatkan aplikasi CRM sederhana atau sekadar catatan manual. Inilah bagian penting dari tren konsumen 2025 yang menekankan pengalaman personal.

Konsumen Pilih Produk Lokal & Autentik

Tahun 2025 membawa tren “bangga produk lokal” yang makin kuat, terutama di Bali. Wisatawan dan pembeli domestik mencari produk handmade dengan sentuhan budaya.
Contoh:

  • Batik dan tenun khas Bali.

  • Produk bambu atau kayu ramah lingkungan.

  • Kuliner tradisional dengan resep turun-temurun.

Dengan storytelling tentang asal-usul produk, nilai jual bisa meningkat.

Konsumen Makin Sadar Lingkungan (Eco-Friendly)

Kesadaran lingkungan jadi bagian besar dari tren konsumen 2025. Pembeli cenderung pilih brand yang peduli bumi.

  • Restoran tanpa plastik sekali pakai.

  • Fashion brand pakai bahan daur ulang.

  • Signage hemat energi dengan lampu LED.

UMKM bisa mulai dari langkah kecil: gunakan packaging ramah lingkungan atau kasih opsi “bawa wadah sendiri”.

Konsumen Suka Konten Digital yang Menarik

Sebelum belanja, konsumen pasti cek online dulu. Konten digital berperan besar dalam keputusan pembelian.

  • Foto produk berkualitas bikin lebih percaya.

  • Video singkat di TikTok atau Reels bisa viral.

  • Review di Google Maps atau Instagram jadi bahan pertimbangan.

UMKM wajib aktif bikin konten sederhana tapi konsisten.

Konsumen Cari Keaslian & Kejujuran

Di era informasi, kebohongan cepat terbongkar. Karena itu, tren konsumen 2025 menuntut brand tampil apa adanya.

  • Jangan melebih-lebihkan produk.

  • Kalau ada keterlambatan, jujur sampaikan.

  • Kalau ada cacat, jelaskan dengan jelas.

Kejujuran bikin pelanggan merasa dihargai dan lebih mudah memberi kesempatan kedua.

Konsumen Mau Keterlibatan Sosial

Banyak konsumen lebih senang belanja dari brand yang punya kontribusi sosial.

  • Kafe yang donasi untuk pelestarian laut Bali.

  • Toko yang memberdayakan pengrajin lokal.

  • Brand yang mendukung kampanye sosial.

UMKM bisa mulai sederhana, misalnya program “donasi Rp1.000 setiap produk terjual”.

Konsumen Butuh Review & Rekomendasi

Sebelum beli, hampir semua orang baca review dulu. Itulah kenapa rating di marketplace atau Google Maps sangat berpengaruh.

  • Aktif minta pelanggan kasih review.

  • Repost testimoni positif.

  • Tanggapi review negatif dengan bijak.

Ingat, review adalah bagian penting dari tren konsumen 2025.

Konsumen Pilih Bisnis dengan Layanan After-Sales

After-sales bukan hanya untuk produk elektronik. Bisnis kecil pun bisa menerapkannya.

  • Restoran: follow-up dengan kupon diskon.

    Banyak orang berpikir hubungan dengan pelanggan selesai begitu makanan dihidangkan. Padahal, di era tren konsumen 2025, follow-up justru bisa jadi kunci loyalitas. Restoran bisa mengirim pesan WhatsApp atau email sehari setelah kunjungan pelanggan dengan ucapan terima kasih, lalu menyertakan kupon diskon untuk kunjungan berikutnya.

    Cara sederhana ini bikin pelanggan merasa dihargai dan lebih mungkin kembali lagi. Selain itu, follow-up memberi kesan bahwa restoran peduli, bukan sekadar “jual-putus”.

  • Toko pakaian: terima retur ukuran salah.

    Belanja pakaian, terutama online, sering menimbulkan risiko salah ukuran. Kalau toko berani memberikan kebijakan retur atau tukar ukuran, pelanggan akan merasa lebih aman bertransaksi. Walau terlihat seperti beban tambahan, kebijakan after-sales ini sebenarnya meningkatkan kepercayaan.

    Konsumen 2025 lebih cenderung memilih toko yang fleksibel dan bertanggung jawab. Hasilnya, reputasi brand meningkat dan pembeli tak ragu untuk melakukan repeat order karena tahu ada jaminan kenyamanan.

  • Jasa laundry: garansi cuci ulang kalau hasil kurang memuaskan.

    Untuk jasa seperti laundry, kualitas hasil sangat penting. Kadang, pelanggan merasa cucian masih kurang bersih atau wangi. Memberikan garansi cuci ulang gratis menunjukkan komitmen terhadap kepuasan pelanggan.

    Walaupun tidak semua orang akan mengeklaim garansi ini, adanya jaminan membuat konsumen lebih percaya dan tenang menggunakan layanan tersebut. Di tren konsumen 2025, rasa aman dan trust jadi faktor utama yang menentukan apakah pelanggan mau bertahan atau pindah ke kompetitor.

After-sales bikin pelanggan merasa aman dan betah jadi langganan.

Strategi UMKM Bali Menghadapi Tren Konsumen 2025

  • Go Digital → punya media sosial & daftar di Google Business.

  • Gunakan QRIS → bikin transaksi simpel & modern.

  • Bangun Storytelling → ceritakan keunikan produk lokal.

  • Terapkan Green Business → dari packaging hingga energi hemat listrik.

  • Fokus pada Review → kumpulkan testimoni dan tanggapi dengan baik.

Kesimpulan

Tren konsumen 2025 menunjukkan bahwa pelanggan tidak lagi sekadar mencari harga murah. Mereka mengutamakan kemudahan, personalisasi, keaslian, kepedulian lingkungan, hingga keterlibatan sosial.

Bagi UMKM di Bali, memahami tren ini adalah kunci untuk tetap relevan dan terus berkembang. Kalau pelanggan puas, mereka bukan hanya beli lagi, tapi juga jadi promotor paling efektif bagi brand kamu.

Jadi, siapkah bisnismu mengikuti tren konsumen 2025?

Baca Juga >>  10 Kendala yang Dihadapi Pebisnis Pemula di 5 Tahun Pertama
Hubungi Whatsapp Kami