Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan UMKM—terutama pebisnis pemula—adalah ingin menjual ke semua orang. Padahal dalam dunia bisnis, semakin luas target pasar, justru semakin tidak efektif strategi pemasaran yang dijalankan.
Banyak UMKM merasa:
-
Sudah promosi tapi tidak ada yang beli
-
Sudah bikin spanduk, neon box, atau iklan online tapi respon minim
-
Produk bagus, harga masuk akal, tapi bisnis tidak berkembang
Masalahnya sering kali bukan di produk, melainkan di target pasar yang belum jelas.
Artikel ini akan membahas secara sederhana, praktis, dan aplikatif tentang cara menentukan target pasar UMKM agar promosi lebih tepat sasaran, biaya lebih efisien, dan peluang closing meningkat.
Apa Itu Target Pasar dan Kenapa UMKM Wajib Menentukannya?
Target pasar adalah kelompok orang yang paling mungkin:
-
Membutuhkan produk/jasa Anda
-
Mampu membeli
-
Bersedia membeli
Tanpa target pasar yang jelas, UMKM akan:
-
Salah pilih lokasi usaha
-
Salah desain branding & signage
-
Salah pilih media promosi
-
Salah menentukan harga
Contoh sederhana:
Menjual kopi premium Rp50.000/cup kepada target mahasiswa dengan budget terbatas tentu akan sulit. Sebaliknya, coffee shop premium di area wisata atau perkantoran justru punya peluang lebih besar.
Kesalahan Umum UMKM dalam Menentukan Target Pasar
Sebelum membahas caranya, pahami dulu kesalahan yang sering terjadi:
❌ “Target saya semua orang”
Ini kesalahan paling klasik. Faktanya:
Tidak ada bisnis yang cocok untuk semua orang.
❌ Mengikuti kompetitor tanpa analisa
Melihat kompetitor ramai lalu meniru tanpa memahami:
-
Siapa pelanggan mereka?
-
Kenapa mereka mau beli?
❌ Fokus ke produk, bukan ke pelanggan
UMKM sering berpikir:
“Produk saya bagus, pasti laku”
Padahal pelanggan membeli karena solusi, bukan karena produk semata.
Langkah Pertama: Kenali Produk atau Jasa Anda
Sebelum menentukan target pasar, jawab dulu pertanyaan ini:
-
Produk/jasa saya menyelesaikan masalah apa?
-
Masalah ini biasanya dialami oleh siapa?
-
Apakah masalah ini bersifat:
-
kebutuhan harian?
-
gaya hidup?
-
kebutuhan bisnis?
-
Contoh:
-
Jasa huruf timbul & neon box → targetnya bukan semua orang, tapi pemilik usaha
-
Coffee shop → targetnya bisa wisatawan, pekerja remote, mahasiswa, atau komunitas
Segmentasi Target Pasar UMKM (Versi Mudah Dipahami)
Agar tidak bingung, gunakan 4 segmentasi sederhana:
A. Segmentasi Demografis
Meliputi:
-
Usia
-
Jenis kelamin
-
Pekerjaan
-
Pendapatan
Contoh:
-
UMKM laundry kiloan → pekerja, kos-kosan, mahasiswa
-
Jasa signage premium → pemilik bisnis menengah ke atas
B. Segmentasi Geografis
Lokasi sangat berpengaruh, terutama untuk UMKM offline:
-
Kota
-
Area wisata
-
Kawasan perkantoran
-
Perumahan
Contoh:
-
Neon box di Bali → targetnya UMKM, café, villa, toko oleh-oleh
-
Warung makan → warga sekitar radius tertentu
C. Segmentasi Psikografis
Ini sering diabaikan tapi sangat penting:
-
Gaya hidup
-
Nilai
-
Minat
Contoh:
-
Coffee shop aesthetic → orang yang suka nongkrong & foto
-
Brand yang rapi & profesional → pebisnis yang peduli citra usaha
D. Segmentasi Perilaku
Berdasarkan kebiasaan:
-
Seberapa sering membeli?
-
Loyal atau tidak?
-
Sensitif harga atau kualitas?
Contoh:
-
Pebisnis baru → sensitif harga
-
Brand mapan → fokus kualitas & tampilan
Cara Praktis Menentukan Target Pasar UMKM (Step-by-Step)
Langkah 1: Tentukan “Siapa 1 Orang Ideal Anda”
Bayangkan satu orang ideal:
-
Umur berapa?
-
Tinggal di mana?
-
Punya bisnis apa?
-
Masalah apa yang sedang dia hadapi?
Contoh:
Pemilik coffee shop di Bali, usia 30–40 tahun, ingin tokonya terlihat mencolok agar mudah ditemukan wisatawan.
Langkah 2: Lihat Pelanggan yang Sudah Pernah Beli
Jika sudah ada transaksi:
-
Siapa yang paling sering beli?
-
Dari mana mereka tahu bisnis Anda?
-
Kenapa mereka memilih Anda?
Data kecil ini sangat berharga.
Langkah 3: Cek Apa yang Mereka Cari di Google
UMKM bisa belajar dari:
-
Keyword pencarian
-
Pertanyaan umum pelanggan
Contoh:
-
“harga neon box bali”
-
“huruf timbul toko”
-
“cara bikin toko terlihat menarik”
Artinya: orang sudah sadar butuh promosi visual, tinggal diarahkan solusinya.
Menghubungkan Target Pasar dengan Strategi Branding
Target pasar yang jelas akan mempermudah:
-
Desain logo
-
Warna brand
-
Gaya bahasa promosi
-
Pemilihan media promosi
Contoh:
-
Target pebisnis → desain profesional, rapi
-
Target anak muda → warna cerah, santai
-
Target wisatawan → visual kuat & mudah dikenali
Di sinilah peran media visual seperti huruf timbul dan neon box menjadi penting karena:
-
Mudah menarik perhatian
-
Bekerja 24 jam
-
Membantu toko ditemukan lebih cepat
Kesalahan Fatal: Sudah Tahu Target Pasar Tapi Salah Media Promosi
Contoh kasus:
-
Target: wisatawan
-
Tapi: toko tidak terlihat dari jalan
-
Signage kecil, gelap, tidak menarik
Akibatnya:
-
Orang lewat tapi tidak sadar ada toko
-
Potensi pembeli hilang
Target pasar yang tepat harus didukung media promosi yang tepat.
Contoh Target Pasar UMKM & Solusinya
✔ Coffee Shop di Bali
Target:
-
Wisatawan & pekerja remote
Solusi: -
Neon box terang
-
Huruf timbul aesthetic
-
Mudah difoto & terlihat dari jalan
✔ Toko Retail
Target:
-
Orang lewat
Solusi: -
Signage besar
-
Tulisan jelas
-
Branding konsisten
Kesimpulan: Target Pasar Adalah Fondasi UMKM
Menentukan target pasar bukan teori rumit. Untuk UMKM, ini adalah:
-
Cara menghemat biaya promosi
-
Cara meningkatkan peluang closing
-
Cara membuat bisnis lebih terarah
Tanpa target pasar, promosi hanyalah tebak-tebakan.
Dengan target pasar yang jelas, UMKM bisa:
-
Menentukan strategi promosi yang tepat
-
Menggunakan media seperti neon box dan huruf timbul secara maksimal
-
Membangun bisnis yang lebih sustain
Penutup
Jika Anda adalah UMKM—terutama di Bali—yang ingin:
-
Toko lebih mudah ditemukan
-
Brand terlihat profesional
-
Promosi bekerja 24 jam tanpa capek
Maka memahami target pasar dan memadukannya dengan media promosi visual yang tepat adalah langkah penting menuju pertumbuhan bisnis.



